Selasa, 02 November 2010

Perjuangan Menanti Buah Hati

Sudah 16 bulan lebih aku berumah tangga, namun belum ada tanda-tanda akan kehamilan pertamaku. Tidak mudah memang ketika menjawab pertanyaan dari orang-orang sekitar "Gimana, dah 'isi' belum?" atau "Kapan nih kasih cucu buat ibumu?"

Mungkin pertanyaan yang mereka ajukan ringan, tapi itu membuat aku semakin merana (hehe, lebay ya..). Siapa sih yang gak kepengen punya anak? Apalagi setelah menikah sekian bulan, kadang-kadang sampe kebawa mimpi segala. Lebih merana lagi waktu beberapa hari yang lalu, suami cerita pagi-pagi, dia habis mimpi aku melahirkan anak cowok, ganteng, dan besar. Wuih, semakin garuk-garuk dinding dah, hehe.. Padahal sebenarnya suami nggak permasalahkan aku yang belum hamil ini, malah dia yang sering besarkan hatiku (terutama setelahpake test-pack pagi-pagi dan hasilnya kecewa)

Berbagai cara sudah aku jalani. Mulai dari ke dokter (3 dokter yang berbeda, semua mengatakan tidak ada masalah dengan aku, hanya ketidakseimbangan hormon), sampai pijat tradisional. Mulai dari obat-obatan, sampai minum juice Femmy (juice wortel + tomat + apel).

Dan akhirnya semua berujung belum sukses, hehe.. Sekarang lagi nyoba terapi degan ijo, konon katanya bisa buat yang susah hamil sih. Jadi tiap hari beli degan ijo 1 buah, udah dibukain sama penjualnya. Harganya Rp. 7.000,- lumayan murah untuk terapi alami, nggak pakai kimia yang pastinya ada sefek sampingnya.

Dan alhamdulillah, tadi ada temen seperjuangan (ps. Wulan) yang cerita setelah bulan kemarin dia ke dokter di Mojokerto, sekarang dia positif hamil.. Alhamdulillah, ikut seneng buat Wulan dan suami... :)) insya Allah bulan depan aku ke dokter itu deh, soalnya bulan ini masih sibuk setelah libur lebaran kemarin.. Mohon doanya ya... ;))

Rabu, 03 Februari 2010

New Job For Me

dengan dukungan dari suami tercinta, aku memutuskan untuk berwiraswasta. memang bukan hal mudah untuk menjadi wiraswasta, apalagi dengan mindset seorang pekerja yang sudah "ditanamkan" oleh orang tua sejak kecil. mindset yang mengharuskan aku sekolah yang pintar, lalu MENCARI kerja.

sekarang, meskipun aku tidak bekerja keluar rumah, tapi aku punya 3 pekerjaan yang berbeda-beda. urutan yang akan aku jabarkan di sini berdasarkan mana yang lebih dulu aku jalankan. kita mulai dengan pekerjaan pertama, yaitu MERAJUT. aku sudah bisa merajut sejak smp, waktu itu ada mata pelajaran pilihan yaitu tata busana. namun entah karena kebetulan aku suka atau memang ada faktor keturunan, ternyata mbahti, bude dan ibuku juga suka merajut.

dalam merajut, yang dibutuhkan adalah kesenangan, ketelatenan, dan ketelitian. kalau kita senang, maka kita akan telaten dan tekun, meskipun harus merajut taplak meja yang lebar. dan tentu saja dibutuhkan ketelitian, karena ada hitungan-hitungan dalam menjalankan pola-pola rajutan itu. ketelitian inilah konon yang bisa membuat para perajut menjadi tidak mudah lupa (pikun), karena otak mereka akan terus bekerja.

tadinya aku merajut taplak meja, sesuai dengan yang diajarkan sama guru dan ibuku. tapi sekarang, ketika aku sudah bisa memilih sendiri, aku lebih suka merajut produk-produk buat bayi. selain karena lucu-lucu bentuknya, juga ukurannya yang kecil jadi bikinnya juga lebih cepat daripada taplak meja bulat yang semakin keluar semakin lebar.

pekerjaanku yang kedua adalah menjadi asisten suami dalam menjalankan usahanya. asisten ini tugasnya macam-macam. mulai dari menyusun laporan keuangan, menghitung barang, sampai mengambilkan makan. biar begitu, aku suka banget karena bisa menemani suami kerja, sekaligus bisa banyak cerita dan bercandaan. itulah enaknya punya suami yang wiraswasta, jadi kita nggak perlu nunggu sore baru bisa ketemuan sama suami. belum lagi kalau sore suami pulang kerja sudah capek, pinginnya istirahat, jadinya kita dicuekin deh.

pekerjaanku yang ketiga belum jelas, jadi kalau sudah fix dan tahu apa yang akan aku tulis tentang pekerjaanku yang ketiga, pasti akan aku tulis di sini. (psst.. bocorannya pakai internet)